Senin, 24 Oktober 2011

Renungan Pagi: "MENJADI ORANG ASING ATAU MENGASINGKAN DIRIMU?"




Minggu, 23 Oktober 2011
Minggu MISI SEDUNIA
Peringatan St. Yohanes Capitrano dan Suster-suster Ursulin dari Valencieness
Mat.22:34-49

Perintah Yesus jelas dalam soal cinta mencintai sangat jelas dalam Injil hari ini; “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” Seruanku sederhana saja bagimu; “Pergi dan lakukanlah itu demi kemulian Tuhan dan penghormatan kepada sesama.” Penjabaran dari hukum cinta ini Anda bisa dapatkan dari para romo di tempatmu masing-masing dalam perayaan Ekaristi di hari Minggu Misi Sedunia ini.

Pagi ini, saya mengajakmu untuk bertanya tentang hal lain, namun masih juga berhubungan erat dengan tema cinta yang kita renungkan dalam bacaan pertama dan Injil hari ini; “Siapakah orang asing?” Tentunya, jawaban kita selalu terfokus pada mereka yang datang dan tinggal di negara kita, atau tempat kita. Dan, ini jawaban yang benar. Namun, tahu dan sadarkah Anda bahwa “banyak diantara kita, yang hidup di sekitar kita, adalah orang asing, entahkah karena mereka mengasingkan diri sendiri ataukah karena sikap dan tingka laku kita yang mengasingkan mereka dari kehidupan kita?”

Orang miskin dan papa, sakit dan menderita yang tak mampu adalah orang asing di negeri sendiri, yang hidup disekitar kita. Sesama kita yang kita benci pun menjadi orang asing bagi kita. Namun, jangan lupa bahwa banyak orang asing entahkah yang mengasingkan diri maupun kita asingkan dari rumah dan hati kita adalah mereka yang hidup serumah dengan kita; Seorang istri yang dikhianati (suami membuatnya menjadi orang asing di hatinya); suami/istri yang selingkuh (mereka membuat asing atau mengasingkan dirinya dari pasangannya); orang tua yang terabaikan pada masa tua mereka (kita, anak-anak mengasingkan mereka dari kehidupan kita); anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua (mereka diasingkan dari cinta dan kasih sayang yang seharusnya menjadi milik mereka); dan beragama contoh lainnya yang bisa Anda angkat untuk direnungkan hari ini.

Pesan saya kepadamu sebagai saudaraku singkat saja; “Bila mungkin, tolong, jangan jadikan dirimu sebagai orang asing bagi saudara/ri-mu. Di lain pihak, jangan asingkan orang-orang di sekitarmu dari kehidupanmu, terlebih dari dalam hatimu. Kehadiranmu adalah berkat bagi mereka, dan kehadiran mereka adalah kesempatan bagimu untuk melatih hatimu dalam hal mencintai. Terimalah dirimu apa adanya, maka Anda pun akan mampu menerima orang lain dengan keadaannya, dan akhirnya Anda akan mampu berterima kasih kepada Tuhan (mencintai-Nya) dengan segenap hatimu, jiwamu dan akal budimu, karena Ia telah menciptakanmu baik adanya.”


Selamat berhari minggu untuk para sahabat,


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Rinnong***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar