Senin, 24 Oktober 2011

Renungan Pagi: "KEBAIKAN ADA DALAM DIRI SETIAP ORANG"


Rabu, 22 Juni 2011
Mat. 7: 15-20


       Memang tidak semua pohon bisa berbuah, apalagi menghasilkan buah yang baik tapi yang pasti bahwa apa pun pohon itu, keberadaannya  bermanfaat untuk makluk lain; Ada yang berdaun lebat dan bisa memberikan keteduhan di kala panas atau hujan, yang lain biarpun cuma menjadi tempat hinggap burung-burung, dan yang lain lagi dari batangnya bisa digunakan untuk membuat perlengkapan seperti kursi, meja dan perabot lainnya. Hanya mau mengatakan bahwa apa pun pohon itu, tapi pada dirinya terkandung manfaat, dan kehadirannya memberikan sesuatu yang berguna kepada makluk lain.

            Lalu apa yang tidak mungkin bagimu sebagai manusia yang lebih luhur dari hanya seekor binantang atau sebatang pohon? Ingatlah bahwa Allah menciptakan semua ciptaan lain dan Ia melihat dan menilai bahwa semuanya baik adanya, tapi hanya ketika Ia menciptakan engkau dan aku (manusia) Allah melihat gambaran Diri-Nya sendiri. Ini berarti hanya benih kebaikanlah yang Allah tempatkan di dalam dirimu, dan betapa Allah rindu melihatmu berbuah dalam kebaikan.

            Inilah alasannya kenapa kepada para peniten yang merasa sangat tersiksa dengan dosa-dosanya, saya selalu menasehati mereka; “Putra/iku, tidak ada orang yang sempurna, dan sesungguhnya Allah tahu akan dirimu lebih daripada engkau mengetahui dan mengenal dirimu sendiri. Jangan terlalu fokus pada kelemahan dan kerapuhanmu dan selalu berkata; Aku bersalah, aku lemah, aku berdosa. Sesaat setelah Anda keluar dari kamar pengakuan ini maka ubahlah fokusmu bukan pada dirimu sendiri tapi pada Allah. Jangan mengikat dirimu dengan kelemahan dan kerapuhanmu. Sebaliknya katakanlah bahwa aku baik dan aku mampu melakukan kebaikan. Percaya bahwa dirimu adalah baik dengan sendirinya menciptakan kekuatan dan energy yang membuatmu bertumbuh dan berkembang menjadi dewasa, matang dan baik dalam kepribadiaanmu.”

            Karena itu, percayalah bahwa dirimu dan sifat-sifatmu berbeda satu dengan yang lain; Dirimu adalah kudus seperti Sang Penciptanya adalah kudus, sedangkan dosa dan kesalahanmu hanyalah sifat-sifatmu karena pilihan bebasmu. Bagaimana agar menjadi kudus dan berkat bagi orang lain? Buanglah sifat-sifat burukmu dari dirimu, dan kekudusan itu akan terpancar kepada orang lain dalam kata dan perbuatanmu yang adalah buah-buah hasil produksimu sendiri.

            Allah pasti mengerti bahwa buah-buahmu tidak sebaik milik orang lain, tapi yang Allah rindu untuk lihat dalam dan darimu adalah bagaimana Anda berusaha untuk berbuah. Karena itu, aku selalu percaya bahwa benih kebaikan itu telah Allah taburkan dalam dirimu sejak engkau tercipta, tapi hal bahwa nantinya engkau menjadi jahat dan berdosa, adalah izinmu sendiri yang memberi kesempatan bagi si iblis untuk menaburkan benih-benihnya di antara benih-benih pemberian Allah. Ingat, segala sesuatu yang kita alami sungguh terjadi karena izin kita sendiri.

            Karena itu, biarlah hari ini Anda katakana kepada dirimu bahwa “aku adalah baik karena aku adalah gambaran Allah. Dan, sesaat ketika Anda keluar dari kamarmu dan bertemu dengan orang lain; istrimu/suamimu, anak-anakmu dan sahabat kenalanmu, katakanlah bahwa mereka pun baik seperti dirimu. Biarlah hawa dan aroma kebaikan ada dan hidup dalam otak dan hatimu bukan saja untuk hari ini tapi sampai selama-lamamnya. Wow, jika engkau dapat melakukannya maka surga sesungguhnya telah mendarat di bumi ini. Dan, bersyukurlah bahwa engkau pun berpartisipasi mendatangkan surga itu.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar