Jumat, 02 September 2011

Renungan Pagi: "ANDA HANYA BISA MENJADI BEBAS, JIKA..."


Sabtu, 3 September 2011
Peringatan St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
Luk.6 : 1 - 5


Untuk mencerahkan bacaan Injil hari ini biarlah saya menggunakan contoh kecil ini; “Dapatkah Anda bayangkan betapa kacau balaunya bahkan betapa banyak kerusakan dan korban jiwa pasti terjadi bila tidak ada rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Meskipun demikian, rambu-rambu itu bukanlah alat yang menggerakkan kendaraanmu. Penggerak kendaraanmu adalah mesinnya. Dan, dibalik mesin itu, Anda sendiri ada sebagai manusia yang mengontrolnya. Karena itu, ketika ada lampu merah sebagai tanda berhenti tapi Anda melanggarnya dan melajukan terus kendaraanmu, maka bukan saja Anda telah melanggar aturan, tapi kecelakaan akan terjadi, mobilmu pasti rusak dan bahkan ancaman kematian pun menjadi mungkin.”

Banyak orang menggunakan Injil hari ini untuk menyerang Gereja Katolik dengan segala aturannya; aturannya tentang aborsi, tentang nikah sesama jenis, tentang perceraian, dan lain-lainnya. Namun mereka sendiri tidak sadar bahwa komunitas dari mana mereka berasal juga pasti memiliki aturan. Aturan berhubungan dengan manusia. Hanya dalam kebersamaan dengan orang lainlah, aturan dibuat untuk manusia, bukan untuk mengikatnya tetapi untuk membebaskannya. Karena itu, Gereja tanpa aturan bukanlah Gereja dalam arti yang sebenarnya. Gereja (kumpulan orang-orang) tetap memerlukan aturan demi kelangsungan hidupnya. Gereja tanpa aturan akan mati dengan sendirinya. Namun dari sisi lain kita bisa mengatakan bahwa aturan itu hanya ada sejauh adanya Gereja (kumpulan manusia itu). Aturan akan hilang dan mati bila Gereja itu punah. Mungkin sebagai perbandingan saja; Sedangkan keluarga kecilmu saja memerlukan aturan, apalagi Gereja Katolik yang besar ini?

Yesus mengeritik para Farisi bukan karena adanya aturan tentang hari Sabath tapi karena atas nama aturan para Farisi memadang rendah sesama mereka. Mereka menetapkan dan menegakkan aturan bagi orang lain tapi mereka sendiri terbebas dari ketaatan terhadap aturan itu sendiri.

Apa yang bisa kita petik sebagai pelajaran dari kritik Yesus terhadap orang Farisi dalam Injil hari ini, yakni semoga saja aturan yang kita tegakkan tidak memisahkan bahkan menjauhkan kita dari sesama kita. Sebaliknya dari pihak kita; kita hanya bisa menjadi manusia yang bebas jika aturan kita taati. Orang yang bebas adalah mereka yang taat aturan. Selama Anda tidak mau taat terhadap aturan maka Anda akan merasa terikat dan diikat oleh aturan itu sendiri.


Selamat berakhir pekan untuk para sahabat,

Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar