Jumat, 19 Agustus 2011

Renungan tentang makna kemerdekaan

Renungan Pagi: "SELIDIKILAH HATI DAN PIKIRANMU
Rabu, 17 Agustus 2011
Peringatan St. Hyasintus dan Hari Kemerdekaan Indonesia
Mat.22:15-22

Renungan tentang makna kemerdekaan kiranya Anda akan dengarkan di gereja di mana Anda sempat mengikuti perayaan Ekaristi atau doa hari ini. Apa yang akan kita renungkan pagi ini adalah “efek dari iri hati dan dendam kepada orang lain.”

Iri hati dan dendam kepada orang lain akan membuat kita terjerat dan terkukung dalam cara menilai negatif terhadap semua kata dan perbuatan orang lain. Iri hati dan dendam menjadi lambang ketidakrelaan kita untuk mengakui kekurangan diri kita dan kelebihan orang lain lain di lain pihak. Iri hati dan dendam membuat hati dan pikiran selalu cenderung untuk melihat orang lain sebagai lawan dan musuh yang harus disingkirkan.

Inilah yang dialami oleh Yesus ketika kepada-Nya, orang-orang Farisi beruding dan mengajukan pertanyaan untuk menjerat-Nya atas jawaban yang akan diberikan kepada mereka. Yesus menegur mereka; “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?”

Tak terasa ini pun yang kita lakukan kepada orang lain ketika iri hati dan dendam kesumat menguasai otak dan hati kita. Oleh karena itu, selidikilah apa yang ada di hati dan pikiranmu saat ini terhadap orang lain, dan bila masih ada dendam dan iri di sana, hancurkanlah! Mintalah kepada Tuhan agar Ia mengganti hatimu yang membatu dengan hati yang lembut, hati yang mampu menerima kekurangan dan kelemahan sendiri, hati yang rela menerima kekurangan dan kerapuhan orang lain serta mengakui kelebihan dan keunggulan mereka.

Hidupmu menjadi berkat bukan karena Anda mempunyai apa yang lebih atau kurang dari orang lain, melainkan dari kemampuanmu untuk mengolah sekecil apa pun yang Anda miliki dan manfaatkan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Anda pasti bisa melakukannya, kawan!


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar