Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN PAGI: "YESUS TELAH MENGALAMINYA, KAWAN!"


Sabtu, 16 April, 2011
Yoh 11:45-56


“Jika penderitaan adalah cara terindah yang Kauberikan kepadaku sebagai jalan untuk bertemu dengan-Mu, maka hanya ini yang aku minta;
... “Berilah aku bahu yang kuat untuk memikul salibku setiap hari.”


          Dalam perjalanan dari bandara ke paroki  di mana saya akan melayani selama pekan suci, teman romo dari Malaysia bercerita bahwa ia telah mengirim seorang muslim yang akan menjadi Katolik ke salah satu Gereja di keuskupan Manado untuk dibaptis pada pesta Paskah ini karena situasi di Malaysia yang tidak memungkinkan peristiwa seperti itu terjadi. Jangankan di Malaysia, di Indonesia yang situasi kehidupan umat beragama lebih bebas saja masih dan akan terus terjadi pengrusakan terhadap gereja dan larangan bahkan ancaman terhadap nyawa para pemeluk agama minoritas.

            Pagi ini kita disugukan sebuah bacaan yang indah untuk direnungkan yakni tentang bagaimana orang-orang sebangsa-Nya sendiri sepakat untuk membunuh Yesus. Anehnya, bukan karena kejahatan mereka ingin membunuh-Nya, tapi karena kebaikan, karena pengajaran, karena mujizat dan segala yang dilakukan-Nya, telah menjadi ancaman bagi kedudukan dan jabatan para ahli Taurat dan kaum Farisi. Pengalaman yang sama pun dialami oleh saudara-saudara kita di seluruh dunia; dimana banyak orang Kristen dilarang untuk beribadat dengan bebas; kesulitan mendapatkan izin pembangunan gereja; ancaman terhadap nyawa bila menjadi Kristen; dan beragam contoh lainnya. Semuanya mau mengatakan bahwa panggilan menjadi pengikut Kristus tidak lain adalah “pikul salib dan ikut Dia.” Benarlah apa yang dikatakan oleh Yesus kepada para murid-Nya; “Jika mereka mengusir kamu, jika mereka membenci dan memfitnah bahkan ingin membunuhmu, maka ingatlah bahwa mereka telah melakukannya untuk-Ku.” Dan, baiklah untuk direnungkan yang satu ini; “Aku mengutus kamu bagaikan domba ke tengah serigala.” Mereka boleh membunuh tubuhmu tapi mereka takan mampu menghancurkan jiwamu yang adalah milik Pencipta.

          Karena itu, kepada teman-teman yang mengalami langsung tekanan dan ancaman terhadap dirinya karena imannya akan Yesus dan Gereja-Nya, aku hanya datang untuk mengatakan yang satu ini; “Jika Anda mengalami semuanya itu, ingatlah bahwa Yesus, sahabatmu dan Tuhanmu telah lebih dulu mengalaminya.” Memang deritamu menyengsarakan tubuh/ragamu, tapi dengan itu jiwamu menjadi murni dan suci di hadapan Tuhan, Penyelamatmu. Lagi, tanamkanlah ini dalam perjuanganmu bahwa “hanya jiwalah yang akan kembali kepada Sang Pencipta.” Jika derita adalah sebuah jalan kelayakan untuk mengambil bagian dalam penderitaan Kristus, mengapa kita harus mengeluh bahkan menolaknya? Sekali lagi, carilah harta yang tak dapat binasa, dan sungguh bahwa harta itu bukan untuk kesenangan tubuh/raga tapi untuk keselamatan jiwamu.Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar