Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN PAGI: "SUNGGUH, ALLAH PERCAYA PADAMU"


Selasa, 29 Maret 2011
Mat 18:21-35

         
Beberapa kali renungan tentang tema meminta maaf dan mengampuni diposting  maka pasti saja ada komentar yang mengatakan tentang kesulitan untuk mengampuni atau meminta maaf kepada mereka yang bersalah. Mungkin lebih tajam lagi kita katakana bahwa “meminta maaf itu lebih mudah daripada memaafkan atau me...ngampuni.” Mengapa? Karena yang meminta maaf adalah yang melukai sedangkan yang harus memaafkan/mengampuni adalah pihak yang terluka. Lebih lagi kita sadar bahwa di bibir kita mengampuni atau memaafkan tapi rasanya sangat sulit untuk melupakan luka batin karena kata atau perbuatan orang lain terhadap kita. Saya yakin bahwa Tuhan sangat mengerti kesulitan terbesar kita untuk memaafkan ini. Meskipun demikian, mengapa Ia menghendaki agar kita sebagai pengikut-Nya saling mengampuni?

Saudaraku, jika hari ini kita disugukan bacaan tentang keharusan untuk mengampuni yang bersalah kepada kita, maka saya mengajak Anda sekalian untuk memfokuskan permenungan kita pada yang satu ini bahwa “perintah Yesus untuk memaafkan sampai 7x70 kali memang atas cara mengagumkan ditafsirkan sebagai pengampuan yang tanpa batas, tetapi di balik itu ada sesuatu yang indah ketika Tuhan memberikan perintah itu kepada kita para pengikut-Nya  yakni “sungguh, Ia percaya bahwa Anda dapat mengampuni mereka yang bersalah kepadamu, betapa pun pedisnya kata dan kalimat serta sakitnya luka akibat perbuatan orang lain.”Saudaraku, kalau Tuhan percaya kepadamu, mengapa Anda tidak mau mengampuni?

Karena itu, saya harap bahwa setelah membaca renungan ini setiap orang bisa mengsharingkan pengalaman meminta maaf dan mengampuni dengan menyebut kesulitan dan keuntungannya sehingga kita pun saling berbagi dan akhirnya masing-masing pun dimampukan untuk saling memaafkan dalam hidup nyata setiap hari. Pada kesempatan ini saya hanya mau mengatakan kepadamu sebagai saudaramu bahwa “banyak orang ingin mendapatkan pengampunan tapi mereka membiarkan saudara yang memohon ampun darinya pergi tanpa mendapatkan pengampunan.” Oleh karena itu, pesan dari Injil hari ini sangat jelas yakni bila Anda telah mendapatkan pengampunan cuma-cuma dari Allah maka berikanlah juga itu dengan bebas tanpa syarat kepada mereka yang memohon ampun darimu, apa pun sakit dan luka yang Anda alami saat ini. Hal yang sangat indah yang hendak kukatakan kepadamu yakni Tuhan memberikan syarat dalam doa Bapa Kami bahwa kita hanya bisa mendapatkan pengampunan dari Allah jika kita mengampuni saudara-saudara kita, tetapi bila Anda renungkan secara mendalam maka sepertinya Tuhan mengampunimu sekalipun Anda tidak mampu mengampuni saudara-saudara yang bersalah kepadamu. Maaf, aku tidak mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan hukum Allah dan gereja tapi aku hanya mau mengatakan betapa murah hatinya Allah itu dalam hal mengampuni. Karena itu, jika sauadara menyadari kedalaman arti pengampunan dari Allah maka seharusnya Anda pun harus mengampuni yang bersalah kepadamu pada kesempatan pertama sebelum Anda memohonkan pengampunan dari Allah.

Saudaraku, saya datang lagi kepadamu sebagai saudaramu untuk mengingatkan dan meyakinkanmu bahwa walaupun Allah sungguh terluka akibat tikaman dosa-dosa kita, tapi Ia mau mengampuni saudara dan aku tanpa syarat. Mengapa? Karena Ia tahu bahwa luka Hati-Nya akan sembuh jika Ia mau mengampuni saudara dan aku. Karena itu, nasehat terakhirku kepada para peniten selalu menggunakan kata-kata ini; “Jika Anda mengerti dan memahami betapa berartinya pengampunan yang Anda terima secara cuma-cuma dari Allah saat ini maka aku sangat yakin bahwa setelah keluar dari pintu kamar pengakuan ini, Anda tidak mempunyai alasan untuk menyimpan dendam dan segera pergi mengampuni yang bersalah kepadamu. Sekali lagi saudaraku; semua yang diminta oleh Yesus dalam proses pengampunan bukan hanya pada soal kerelaan kita untuk saling mengampuni tetapi intinya terletak pada yang satu ini; “Tuhan sungguh percaya kepadamu bahwa engkau dapat mengampuni mereka yang bersalah kepadamu.” 

Saudaraku, bila sebelumnya Anda tidak dapat mengampuni saudara yang bersalah kepadamu, maka semoga setelah Anda membaca renungan ini Anda pun mau pergi kepada mereka yang telah terluka karena kata dan perbuatanmu  dan menyatakan rasa sesal dan memohon ampun dari mereka. Akan tetapi bila Anda berada di pihak yang terluka dan harus mengampuni maka kuajak Anda sekalian sebagai saudaraku untuk segera memberi ampun itu, karena Anda hanya bisa sembuh ketika Anda rela untuk mengampuni yang bersalah kepadamu. Dengan mengampuni maka Anda telah melepaskan dosa yang telah mengikat baik engkau maupun saudara yang  telah melukaimu. Hal ini pasti tetap sulit. Karena itu, mohonlah rahmat dari Tuhan untuk memampukanmu meminta maaf dan mengampuni mereka yang bersalah kepadamu di sisa hidupmu.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,


***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar