Rabu, 13 Juli 2011

Renungan Pagi: "BUKAN RINGANKAN...TAPI UBAHLAH AKU"


Kamis, 14 Juli 2011
Mat.11:28-30

Memang tidak ada yang salah ketika kita berdoa agar Tuhan meringankan beban penderitaan kita, karena memang Ia sendiri berjanji kepada kita dalam Injil hari ini; “Marilah kepada-Ku kalian semua yang letih lesuh dan berbeban berat, Aku akan memberikan ke...legaan kepadamu.”

Meskipun demikian, baiklah di pagi ini aku akan menghantarmu untuk merenungkan kata-kata Yesus ini dengan cara yang lain. Kalau derita mendera dan problem menghadang, dan kita berdoa serta berharap bahwa derita itu secepatnya berlalu dari hidup dan diri kita, maka pasti banyak orang akan kecewa, karena sepertinya sebagian orang pun mengalami bahwa mereka telah berdoa, melakukan novena, berikan intensi misa khusus, puasa dan mati raga, serta melakukan kebaikan kepada orang lain, tapi sepertinya derita tak pernah berlalu daripadanya.

Saudaraku, engkau tidak sendirian ketika pengalaman hal seperti ini, karena sesungguhnya Yesus pun dalam ketakutan sampai berpeluh di taman Getzemani memohon agar piala derita-Nya berlalu dari pada-Nya, juga ketika di kayu Salib Ia pun masih meminta lagi kepada Bapa-Nya; Allah-Ku, ya Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Tapi, Allah Bapa-Nya diam seribu bahasa. Akhirnya, Ia pun mengalami kematian sebagai akhir dari kehidupan di dunia ini.

Aku akhirnya menyadari bahwa “kalau derita kita diringankan bahkan dilepaskan dari kita, maka syukurlah.” Akan tetapi, jika kita telah berdoa dan derita tetap ada di sana seperti yang dialami Yesus, maka sepantasnya kita mengubah doa-doa kita, bukan pertama-tama agar derita terlepas tapi biarlahTuhan mengubah cara pandang kita terhadap derita dan problem hidup.

Seorang gadis penjaga elevator yang seharian hanya duduk di dalam ruang kecil itu, memencet nomor lantai tujuan pengguna elevator, berdoa agar Tuhan membebaskan dia dari tugas yang membosankan itu. Setelah berdoa, esoknya ia kembali ke tugas rutinnya dan mulai mencoba tersenyum dan mempersilakan setiap orang yang menggunakan jasa elevator itu untuk masuk. Tugas itu sekarang dilakukan dengan suka cita dan ia pun disenangi oleh setiap pengguna elevator itu, setidak-tidaknya senyumnya telah membuat mereka pun tersenyum. Dan, hampir semua pengguna elevator itu mengenal namanya, demikian pun sebaliknya. Apa yang terjadi kemudian, pada hari Natal, ia menerima banyak hadiah dari para pengguna elevator yang bekerja di kantor itu, bahkan nilainya lebih dari gajinya setiap bulan.

Saudaraku, aku hanya mau datang kepadamu dan mengatakan keyakinanku bahwa “Tuhan itu sangat kreatif untuk membantumu, terutama di saat derita dan problem hidup menderamu.” Mungkin deritamu tidak terlepas dalam sekejab, namun, ketika engkau berpasrah kepada-Nya, maka Ia akan membuat kejutan-kejutan yang sebelumnya Anda tak pernah rasakan dalam setiap derita yang Anda alami. Tuhan, ubahlah aku seturut kehendak-Mu. Berdoalah hari ini dan esok Anda akan merasakan sesuatu yang lain di hadirat-Nya dalam kata dan perbuatanmu.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar