Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN PAGI: "ADAKAH TEMPAT DI HATIMU UNTUK..."


Rabu, 13 April, 2011
Yoh 8:31--42


“Benar bahwa semua orang Kristen adalah pendengar sabda,
... tapi mengapa cuma sedikit yang mampu menjadi pelaksananya?


Sebuah lagu rohani favoriteku adalah “Adakah tempat di hatimu...” Sambungannya sebagai berikut “tapi tak satu pun tempat tersedia untuk Sang Juru Slamat. Ya, memang karena dosa kita tidak memberi tempat untuk-Nya.” Kiranya bait ini saja sudah cukup bagi kita untuk berefleksi tentang bacaan hari ini di mana Yesus menegaskan kepada para pendengar-Nya, terutama mereka yang membenci dan ingin membunuh-Nya bahwa “jika ada tempat di hatimu untuk Sabda-Ku, maka pasti  niat jahat, kesombongan dan segala sesuatu yang membuat kita berdosa tidak mempunyai tempat di sana.” Tapi pertanyaan untuk kita renungkan yakni; “Mengapa dari mulut yang satu dan sama keluar kata-kata bijak dan buruk, berkat dan kutuk? Pasti semuanya bermuara pada otak dan hati kita”

Tahun 1994 beberapa teman frater dan saya mengikuti pidato dan diskusi politik dari Alm. Gus Dur  di Novotel-Manado. Ketika tiba session tanya jawab, seorang  bertanya kepada Gus Dur;“Kenapa dari NU muncul bermacam-macam partai politik?” Pasti saja ada sesuatu yang lucu dari jawabannya namun tetap sarat makna; “Seperti dari pantat ayam betina, bisa keluar tai ayam dan telur. Demikian pun PKB adalah telur, sedangkan yang lainnya adalah tai ayam.” Semua hadirin tertawa mendengarkan penjelasan Gus Dur yang kocak itu.

Yesus menegaskan bahwa kita tidak bebas karena memang terikat dengan dosa-dosa kita sehingga menjadi hamba dosa. Kita ini bagaikan ayam betina yang bisa mengeluarkan dari hati kita baik kata-kata indah, menghibur dan menguatkan orang lain (telur) maupun  kata-kata yang mencela dan mengutuk orang lain (tai ayam). Dengan terus melakukan dosa kata dan perbuatan kita, atau membiarkan sifat dan tabiat jahat bersarang dan berkembang biak di hati maka kita semakin mempersempit ruang di hati untuk sabda Tuhan, dan akhirnya  akan menggantikannya dengan kuasa jahat.

Karena itu, jika pagi ini kita bermenung tentang mengapa kita sulit untuk menjadi pelaksana Sabda Yesus maka alasan utamanya adalah karena kita tidak menyediakan tempat di hati kita untuk Yesus dan sabda-Nya. “Bagaimana mungkin kita bisa membagi dan mewartakan Yesus jika Yesus sendiri tidak ada di hati kita?” Terhadap ini pasti ada yang mengeritiknya. Karena itu mungkin kita bisa mengatakan begini; Kita bangga karena nama Yesus, atau menyebut Yesus sebagai Penyelamat kita, tapi enggan bahkan tidak sama sekali melakukan semua yang diajarkan-Nya kepada kita.  Yesus sendiri menegaskan jika Anak membebaskan kamu maka kamu benar-benar akan menjadi bebas. Tapi, anehnya banyak dari kita ingin tinggal dan menikmati keenakan dalam penjara iblis. Mungkin suatu waktu kepada kita pun Yesus harus mengatakan kata-kata yang sama seperti kepada Petrus yang mencegah-Nya ketika Ia berbicara tentang perjalanan-Nya ke Yerusalem untuk menderita dan mati. Yesus menghardiknya dengan berkata; “Enyahlah iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia (Mat 8:33b).” Semoga suatu waktu ketika orang lain mengatakan kata-kata yang sama kepada kita, tidak membuat kita tersinggung atau merasa sebagai kata-kata tidak sopan, tetapi hendaknya membuat kita sadar bahwa kemanusiaan kita tetap ada dan tidak bisa disangkal tapi sayangnya kita membiarkan dan mengizinkan iblis/roh jahat memakai otak dan hati kita untuk mencela dan menghina orang lain, bahkan untuk Tuhan pun kita berani menghina-Nya.

Akhirnya, saya ingatkan saudara bahwa kita adalah anak-anak terang karena Yesus telah datang dan tinggal di hati kita. Biarlah Ia sendiri tinggal dan meraja di sana. Jangan izinkan iblis/kuasa jahat menguasai hati dan pikiranmu dan bahkan menempati tempat yang sebenarnya milik Tuhan. Tuhan pasti mampu mengusirnya sendiri, tapi betapa Ia ingin melihat bagaimana usaha kita sebagai anak-anak-Nya untuk berjuang mengusir iblis dan kuasanya dalam hati dan jiwa kita dengan rahmat yang telah diberikan kepada kita. Sekali lagi baiklah pagi ini kita mendengarkan suara Yesus di kedalaman jiwa kita masing-masing; “Adakah tempat di hatimu untuk-Ku dan Sabda-Ku?”


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar