Minggu, 28 Agustus 2011

Renungan Pagi: "MATINYA HATI NURANI"


Senin, 29 Agustus 2011
Wafatnya St. Yohanes Pembaptis dan sta. Sabina, Martir
Mrk.6:17-29

Tentang riwayat dan alasan kematian Yohanes Pembaptis pastilah telah diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu, renungan pagi ini hanya mau menyoroti tentang “mandul bahkan matinya hati nurani manusia bila tidak mampu mengontrol emosi-emosi negatifnya yang melahirkan kebencian dan iri hati terhadap orang lain.”

Kematian Yohanes Pembaptis menjadi kisah tragis namun menarik karena melibatkan banyak hal dan orang di sana; teguran keras Yohanes terhadap Herodes dan Herodias atas perkawinan mereka tak wajar, tumbuhnya kebencian dalam diri Herodias dan keinginan untuk membalas dendam, gensi dan penjagaan citra oleh Herodes dan keterlibatan anak gadis yang tidak berdosa dalam kisah tragis itu. Semuanya itu mau mengungkapkan bahwa ketika kita tidak dapat mengontrol emosi negatif kita, ketika kita membiarkan semuanya itu bertumbuh subur dalam hati kita, maka kita sebenarnya membiarkan hati nurani kita layu bahkan mati.

Pesan singkat untuk direnungkan hari ini; “Orang lain pun ingin hidup lama sama seperti keinginan hatimu saat ini. Jika Yesus telah mati untuk saudara dan aku, maka seharusnya kita pun hidup untuk saling menghidupi, dan bukannya orang lain harus mati agar aku hidup.” Anda mungkin tidak bisa membunuh orang lain dengan pedang atau senjata, tapi sadarlah bahwa kata-katamu lebih tajam dan menimbulkan luka abadi daripada luka yang teriris benda tajam.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar