Jumat, 26 Agustus 2011
Peringatan St. Theresa Yornet dan St.Sepherinus, Paus
Mat.25:1-13
...Pesta pernikahan selalu menjadi moment yang paling membahagiakan bagi mereka yang pernah mengalaminya, pun menjadi kerinduan bagi mereka yang ingin mengalaminya.
Fokus permenungan kita tentang bacaan hari ini adalah tentang kesadaran diri tentang siapakah kita dalam pesta pernikahan. Ada beberapa hal yang patut kita renungkan, yakni:
Pertama, kita bukanlah pengantin. Karena itu, sebagai pengiring janganlah berakting lebih sehingga perhatian orang-orang tertuju kepadamu dan melupakan pengantin yang sebenarnya. Engkau ada di sana agar membuat pengantin kelihatan menarik dan bukan dirimu yang ditonjolkan.
Kedua, sadarlah akan tugasmu sebagai pengiring. Selalu siap untuk melayani pengantin kapan saja pengantin diminta untuk berdiri atau duduk atau berjalan.
Ketiga, sebagai pengiring, bersiaplah sebelum pengantin datang. Engkaulah yang menantikan sang pengantin dan bukan sebaliknya.
Catatan-catatan di atas hanya mau mengatakan bahwa Yesuslah yang paling utama dan harus diutamakan dalam kata dan perbuatan, dalam karya dan pelayanan kita, dan bukan diri kita. Semoga lewat kata, perbuatan dan karya kita hari ini, Yesus semakin dikenal, dicintai dan dijadikan Penyelamat bagi jiwa-jiwa lain yang sementara bingung dengan dirinya, ragu dengan imannya, putus asa karena problem hidupnya, terutama yang cemas dan ragu tentang keselamatan jiwanya kelak.
Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,
***Duc in Altum***
Jumat, 26 Agustus 2011
Peringatan St. Theresa Yornet dan St.Sepherinus, Paus
Mat.25:1-13
...Pesta pernikahan selalu menjadi moment yang paling membahagiakan bagi mereka yang pernah mengalaminya, pun menjadi kerinduan bagi mereka yang ingin mengalaminya.
Fokus permenungan kita tentang bacaan hari ini adalah tentang kesadaran diri tentang siapakah kita dalam pesta pernikahan. Ada beberapa hal yang patut kita renungkan, yakni:
Pertama, kita bukanlah pengantin. Karena itu, sebagai pengiring janganlah berakting lebih sehingga perhatian orang-orang tertuju kepadamu dan melupakan pengantin yang sebenarnya. Engkau ada di sana agar membuat pengantin kelihatan menarik dan bukan dirimu yang ditonjolkan.
Kedua, sadarlah akan tugasmu sebagai pengiring. Selalu siap untuk melayani pengantin kapan saja pengantin diminta untuk berdiri atau duduk atau berjalan.
Ketiga, sebagai pengiring, bersiaplah sebelum pengantin datang. Engkaulah yang menantikan sang pengantin dan bukan sebaliknya.
Catatan-catatan di atas hanya mau mengatakan bahwa Yesuslah yang paling utama dan harus diutamakan dalam kata dan perbuatan, dalam karya dan pelayanan kita, dan bukan diri kita. Semoga lewat kata, perbuatan dan karya kita hari ini, Yesus semakin dikenal, dicintai dan dijadikan Penyelamat bagi jiwa-jiwa lain yang sementara bingung dengan dirinya, ragu dengan imannya, putus asa karena problem hidupnya, terutama yang cemas dan ragu tentang keselamatan jiwanya kelak.
Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,
***Duc in Altum***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar