Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN PAGI: "UANG: APA YANG SALAH?"


RENUNGAN PAGI: "UANG: APA YANG SALAH?"
Senin, 25 April, 2011
Mat 28:8-15


... “Dengan uang Anda boleh membeli apa saja yang Anda suka. 
Celakanya, kepuasaan pun bisa dibayar/didapatkan dengan uang Anda.”


Untuk memuaskan rasa benci mereka kepada Yesus maka 30 keping perak diberikan kepada Yudas Iskariot. Demikian pun untuk memutar balikan fakta alias berbohong mereka pun memberi sejumlah besar uang kepada para pengawal kubur Yesus untuk menebarkan berita yang tidak benar yang dicatat oleh Matius bahwa berita ini masih tersebar di kalangan Yahudi bahkan mereka yang membenci Yesus sampai sekarang, yakni kubur kosong terjadi bukan karena kebangkitan Yesus melainkan datangnya para murid sewaktu pengawal tertidur, lalu mengambil jenazah-Nya. Dengan uang kita bisa membeli rumah, mobil, makanan dan minuman. Dengan uang kita bisa membeli tubuh orang lain, pun sebaliknya karena uang kita bisa menjual diri...maaf, bila terlalu kasar! Pokoknya, uang menjadi sangat penting dalam hidup setiap manusia dan ini menjadi fakta yang tak terbantahkan. Pertanyaan yang hendak direnungkan pagi ini yakni; “Sebenarnya apa yang salah dengan uang?”

Uang hanyalah alat tukar yang tidak berguna bila tidak digunakan oleh saudara dan aku. Uang itu berfungsi bila kita mempunyai keinginan, bila kita memerlukan sesuatu dan bahkan ketika nafsu kita tak bisa terbendung maka uang pun memainkan peranan penting untuk memuaskannya. Ternyata kebenarannya ada di sini, tidak ada yang salah dengan uang, karena justru yang menggerakkan semuanya adalah nafsu dan keinginan kita yang tak bisa terkontrol; Selalu ingin yang lebih, selalu ingin yang banyak, bahkan selalu ingin yang cantik dan tampan pun bisa didapatkan dengan uang. Dan, semuanya bukan karena uang melainkan karena nafsu dan keinginan kita. Bukankah karena ingin mobil maka kita pun mengeluarkan uang? Bukankah karena ingin tampil lebih cantik maka salon pun kita kunjungi setiap minggu bahkan beberapa kali dalam seminggu? Bukankah karena ingin sex maka kita pun mengunjungi tempat prostistusi...menginginkan gadis bahkan istri orang lain. Tapi juga karena ingin hidup mewah diri pun dijual untuk mendapatkan uang. Masa sih? Semoga tidak! Wow...maaf karena sudah terlanjur jauh dari isi sebuah renungan.

Karena itu, ketika Anda membaca renungan pagi ini maka ambilah waktu sejenak dan renungkan serta evaluasilah dirimu sendiri apa yang saja yang Anda telah perbuat dengan uang Anda? Syukur jika uangmu Anda gunakan untuk membantu orang lain, memenuhi kebutuhan (keperluan) keluarga, dan lain-lainnya. Akan tetapi jika uangmu telah Anda gunakan untuk hal yang keliru dan salah, apalagi yang membuatmu berdosa maka saya hanya mau mengingatkan Anda sebagai saudaraku bahwa “sebenarnya tidak ada yang salah dengan uang, tetapi keinginan dan nafsu yang tak terkontrollah yang membuat kita salah menggunakan uang itu.” Dan celakanya, kita pun seperti para pemimpin Yahudi di zaman Yesus, yang menggunakan uang untuk memuaskan keiginginan dan nafsu mereka. Dengan uang mereka telah membayar orang lain untuk menebarkan cerita bohong. Akan tetapi, semoga bukan karena dan demi uang, kita menjual apa yang kita miliki; nama baik, sahabat kenalan, keluarga, pangkat dan jabatan, tetapi terlebih semoga harga kita tidak dijual hanya karena sekeping uang yang didapatkan hari ini dan esok akan lenyap. Demikianlah nasehatku kepadamu sebagai saudaraku; Carilah uang dengan cara yang halal, gunakanlah uangmu dengan bijaksana, dan janganlah menjadi hamba uang. Semuanya terserah Anda. Aku hanya membisikan kepadamu sebagai saudaraku akan kata-kata Yesus ini: “Carilah harta yang tak dapat binasa dan bukan yang akan hancur karena dimakan ngengat.” Anda tahu harta yang dimaksudkan Yesus itu.


Salam seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar