Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN PAGI: "SIAPAKAH PENYEMBUHMU?"


Sapaan seorang sahabat untuk para para sahabat,

Saya selalu suka untuk tepat waktu dalam mengirim renungan tapi kadang saya pun hanya bisa duduk diam untuk tidak mengeluh bila sesuatu terjadi dan tidak bisa terselesaikan lewat kemampuanku.


... Selasa, 5 April, 2011
Yoh 5:1-16


“Engkau telah sembuh; Jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”


               Penyebab sakit dan penyakit pasti beragam dan Anda lebih tahu dari saya. Akan tetapi kiranya yang satu ini menjadi “tren”  dalam dunia modern yakni sakit karena disantet atau perbuatan ilmu gaib atau roh jahat. Untuk mengobatinya juga tidak cukup pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan dokter dan obat, tetapi juga orang beramai-ramai pergi kepada mereka yang mempunyai karisma khusus untuk menyembuhkan, baik kepada beberapa romo maupun awam, atau bahkan lebih mengerikan lagi yakni banyak orang beriman mencari penyembuhan lewat kekuatan dukun dengan ilmu gaibnya. Hasilnya; ada yang sembuh dan sakit lagi; yang lain sembuh total; tetapi ada juga yang tidak mengalami kesembuhan, bahkan sakitnya bertambah parah.

Yesus mengatakan sesuatu yang menarik untuk direnungkan dalam Injil hari ini. Ketika Ia bertemu kembali dengan orang yang disembuhkan pada hari Sabath di kolam Betesda, Ia pun berkata; “Engkau telah sembuh; JANGAN BERBUAT DOSA LAGI, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Menarik karena Yesus menghubungkan penyebab sakit dan penyakit dengan dosa yang kita lakukan. Itulah alasannya mengapa dalam beberapa peristiwa penyembuhan, Yesus selalu katakan; “Dosamu telah diampuni,” dan orang yang sakit pun menjadi sembuh. Aneh, ada yang sakit, tetapi dosanya diampuni dan ia pun sembuh. Akan tetapi ini mau mengatakan bahwa Yesus, Tuhan kita sungguh luar biasa dalam kuasa-Nya.

               Dengan demikian, ada hubungan yang erat antara sakit-penyakit dan dosa-dosa yang kita lakukan. Bunda Gereja menyediakan dua sakramen yang indah bagi putra-putrinya yang sepertinya telah ditinggalkan bahkan menjadi sumber ketakutan, yakni “Sakramen Pengurapan orang sakit (Minyak Suci) dan Sakramen Pengampunan Dosa.” Anehnya, banyak orang Katolik cenderung untuk menempatkan dua sarana kesembuhan dan keselamatan ini diakhir usaha-usahanya untuk mendapatkan kesembuhan bila mereka mengalami sakit dan penyakit. Berobat di rumah sakit pasti sangat dianjurkan, tetapi pergi ke “dukun” atau “orang pintar,”  bukankah itu tindakan melawan perintah Yesus di atas? Jangan berdosa lagi, supaya padamu jangan terjadi sesuatu yang lebih buruk. Tindakan ke dukun saja adalah sebuah dosa maka tak mengherankan banyak orang sakit sembuh  sementara tetapi sesudahnya mengalami sakit yang lebih parah.

               Pagi ini, saya hanya datang kepadamu sebagai saudaramu dan mengatakan bahwa Yesusmu dan Yesusku, Yesus kita dalam Gereja Katolik adalah Tuhan yang luar biasa dalam kuat kuasa-Nya. Jika Anda berpasrah kepadanya ketika Anda sakit maka inilah yang terjadi padamu;“Anda bukan saja disembuhkan tapi juga mendapatkan pengampunan dari dosa-dosamu.” Syaratnya; akuilah dosa-dosamu. Yesus kita sungguh ajaib karena Ia bukan saja Tuhan yang hadir sebagai “PENYELAMAT tapi Ia juga adalah Tuhan yang selalu menemani dan merawat kita sebagai TABIB atau PENYEMBUH. Seorang dukun membutuhkan ramuan dan mantra; seorang dokter memerlukan obat, seorang yang berkarisma memerlukan doa dan gerakan putar tangan,  tetapi Tuhan kita sungguh luar biasa karena Ia hanya bersabda saja seperti kepada yang sakit di kolam Betesda itu; “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah,” dan kesembuhan akan Anda dapatkan.  Dengan kata lain, cuma dengan bersabda maka si sakit pun sembuh. Karena itu, aku selalu mencoba meyakinkanmu sebagai saudaraku bahwa; “Percaya kepada-Nya adalah kunci terjadinya mujizat dalam hidupmu, termasuk di dalamnya adalah kesembuhan dari sakit dan penyakit yang Anda derita saat ini.” Coba lakukanlah dengan penuh iman dan betapa rindunya hatiku untuk mendengar kisah penyembuhanmu karena percaya kepada Yesus dan berpasrah kepada-Nya. Teguhlah dalam iman selalu, kawan!


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar