Senin, 18 April, 2011
Yoh 12:1-11
“Orang miskin selalu ada bersamamu tapi engkau tidak selalu memiliki-Ku.
...
Walaupun konsep/definisi orang miskin beragam, tetapi ada hal yang pasti bahwa orang miskin tetap ada dalam setiap negara bahkan mungkin saja akan ada sepanjang masa. Maaf tanpa menjelekkan negara tetangga kita Filipina (mungkin ada juga di negara lain tetapi hanya karena saya belum melihat dan mengetahuinya) terdapat banyak perumahan kumuh, beberapa dari mereka terpaksa harus tidur di tempat-tempat umum, di halaman rumah yang kosong, juga banyak peminta-minta di angkot umum. Situasinya hampir sama dengan para pengamen di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia.
Membaca bacaan hari ini, kata-kata Yesus ini menjadi bahan permenungan saya dan ingin kubagikan kepada Anda sekalian dalam cara yang sederhana; “Engkau selalu mempunyai orang miskin (berada bersama) tetapi engkau tidak selalu memiliki-Ku.” Di pagi ini saya hanya mau mengajakmu untuk berefleksi dan bertanya; “Apakah saat ini Anda memiliki Yesus? Pasti setiap orang akan menjawab; Ya, iyalah romo. Masa sih? Kalau begitu; Apakah Yesus sungguh-sungguh tinggal di hatimu sekarang? Apakah Anda setia melakukan apa yang dimintakan oleh Yesus kepadamu sebagai pengikut-Nya? Ini pasti sulit untuk menjawab kan? Soalnya banyak orang mempunyai nama Yesus tapi tidak memiliki mata, tangan, telinga, hati dan pikiran seperti Yesus. Banyak orang mengatakan ‘saya murid Yesus’ tapi enggan/tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Ada orang yang giat membantu orang miskin, tapi agar kekayaan didapatkan sebagai imbalan, nama baik digapai sebagai upah, sedangkan Yesus ditinggalkan karena memang benarlah kata Yesus; Engkau selalu memiliki orang miskin, dan engkau bisa menjadikan mereka sumber kekayaan, sumber mendapatkan nama baik, tetapi engkau tidak memiliki Aku seperti Muder Teresa dari Kalkuta yang selalu melihat Yesus dalam wajah orang-orang miskin yang ia layani bersama para susternya.
Mempertajam permenungan kita di atas, Pastor Raniero Cantalamessa (pengajar di rumah kepausan kepada paus dan para kardinal) melukiskan dengan indah; “Banyak orang mampu berbuat baik sebagai manusia, tetapi cuma sedikit yang dapat berlaku sebagai orang Kristen sejati dalam tindakan perbuatan baik mereka.” Artinya, selama Anda tidak mampu melihat Yesus yang menderita di wajah sesamamu yang miskin dan papa, yang sakit dan tersingkir, maka perbuatan baikmu memiliki banyak peluang untuk tindakan penyelewengan. Sebaliknya, semakin Anda mampu melihat Yesus yang menderita di wajah sesamamu maka kecenderungan untuk penyalahgunaan uang, praktek ketidakadilan dan kebohongan akan punah, atau setidak-tidaknya semakin dikurangi.
Karena itu, baiklah di pagi ini kita perlu melanjutkan refleksi kita semalam untuk menemukan ketulusan kita dalam membantu orang lain. Hal yang lebih penting adalah ketika Anda sungguh memiliki Yesus di dalam hatimu, maka Anda pun akan mampu melihat dan menemukan Yesus dalam wajah setiap orang yang Anda temui, bukan hanya orang miskin dan papa, tetapi juga orang kaya dan ternama. Intinya, sesaat ketika Anda mampu melihat dan menemukan Yesus di wajah sesamamu, siapa pun mereka, maka saat itulah cintamu akan mengalir kepada mereka bukan karena diri dan situasi mereka semata tapi karena cintamu kepada Yesus, Yang telah lebih dulu mencintaimu. Selalu masih ada waktu untuk mencintai, tetapi apakah Anda rela untuk mewujudkan rasa cintamu kepada orang lain? Ingatlah nasehat Yesus ini selalu; “Engkau selalu memiliki orang miskin, tetapi engkau tidak selalu memiliki-Ku.”
Salam seorang sahabat untuk para sahabat,
***Duc in Altum***
Yoh 12:1-11
“Orang miskin selalu ada bersamamu tapi engkau tidak selalu memiliki-Ku.
...
Walaupun konsep/definisi orang miskin beragam, tetapi ada hal yang pasti bahwa orang miskin tetap ada dalam setiap negara bahkan mungkin saja akan ada sepanjang masa. Maaf tanpa menjelekkan negara tetangga kita Filipina (mungkin ada juga di negara lain tetapi hanya karena saya belum melihat dan mengetahuinya) terdapat banyak perumahan kumuh, beberapa dari mereka terpaksa harus tidur di tempat-tempat umum, di halaman rumah yang kosong, juga banyak peminta-minta di angkot umum. Situasinya hampir sama dengan para pengamen di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia.
Membaca bacaan hari ini, kata-kata Yesus ini menjadi bahan permenungan saya dan ingin kubagikan kepada Anda sekalian dalam cara yang sederhana; “Engkau selalu mempunyai orang miskin (berada bersama) tetapi engkau tidak selalu memiliki-Ku.” Di pagi ini saya hanya mau mengajakmu untuk berefleksi dan bertanya; “Apakah saat ini Anda memiliki Yesus? Pasti setiap orang akan menjawab; Ya, iyalah romo. Masa sih? Kalau begitu; Apakah Yesus sungguh-sungguh tinggal di hatimu sekarang? Apakah Anda setia melakukan apa yang dimintakan oleh Yesus kepadamu sebagai pengikut-Nya? Ini pasti sulit untuk menjawab kan? Soalnya banyak orang mempunyai nama Yesus tapi tidak memiliki mata, tangan, telinga, hati dan pikiran seperti Yesus. Banyak orang mengatakan ‘saya murid Yesus’ tapi enggan/tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Ada orang yang giat membantu orang miskin, tapi agar kekayaan didapatkan sebagai imbalan, nama baik digapai sebagai upah, sedangkan Yesus ditinggalkan karena memang benarlah kata Yesus; Engkau selalu memiliki orang miskin, dan engkau bisa menjadikan mereka sumber kekayaan, sumber mendapatkan nama baik, tetapi engkau tidak memiliki Aku seperti Muder Teresa dari Kalkuta yang selalu melihat Yesus dalam wajah orang-orang miskin yang ia layani bersama para susternya.
Mempertajam permenungan kita di atas, Pastor Raniero Cantalamessa (pengajar di rumah kepausan kepada paus dan para kardinal) melukiskan dengan indah; “Banyak orang mampu berbuat baik sebagai manusia, tetapi cuma sedikit yang dapat berlaku sebagai orang Kristen sejati dalam tindakan perbuatan baik mereka.” Artinya, selama Anda tidak mampu melihat Yesus yang menderita di wajah sesamamu yang miskin dan papa, yang sakit dan tersingkir, maka perbuatan baikmu memiliki banyak peluang untuk tindakan penyelewengan. Sebaliknya, semakin Anda mampu melihat Yesus yang menderita di wajah sesamamu maka kecenderungan untuk penyalahgunaan uang, praktek ketidakadilan dan kebohongan akan punah, atau setidak-tidaknya semakin dikurangi.
Karena itu, baiklah di pagi ini kita perlu melanjutkan refleksi kita semalam untuk menemukan ketulusan kita dalam membantu orang lain. Hal yang lebih penting adalah ketika Anda sungguh memiliki Yesus di dalam hatimu, maka Anda pun akan mampu melihat dan menemukan Yesus dalam wajah setiap orang yang Anda temui, bukan hanya orang miskin dan papa, tetapi juga orang kaya dan ternama. Intinya, sesaat ketika Anda mampu melihat dan menemukan Yesus di wajah sesamamu, siapa pun mereka, maka saat itulah cintamu akan mengalir kepada mereka bukan karena diri dan situasi mereka semata tapi karena cintamu kepada Yesus, Yang telah lebih dulu mencintaimu. Selalu masih ada waktu untuk mencintai, tetapi apakah Anda rela untuk mewujudkan rasa cintamu kepada orang lain? Ingatlah nasehat Yesus ini selalu; “Engkau selalu memiliki orang miskin, tetapi engkau tidak selalu memiliki-Ku.”
Salam seorang sahabat untuk para sahabat,
***Duc in Altum***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar