Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN PAGI: "ALLAH SEDANG MENUNTUNMU"


Minggu, 27 Maret 2011
Yoh 4:5-42:


“Kita semua percaya bahwa Allah ada dan hadir di mana-mana.
... Akan tetapi, hanya mereka yang mempunyai kedalaman rohanilah
yang merasakan kehadiran-Nya.”


          Bacaan-bacaan hari ini memiliki banyak tema yang bisa dijadikan bahan permenungan; entahkah tentang air dan air kehidupan, mengenai pemahaman tentang Allah, tentang penghormatan kepada kaum wanita, penghargaan kepada orang lain sebagai sesama, maupun tentang bagaimana seseorang dapat menyembah Allah karena meraskan makna kehadiran-Nya. Saya lebih condong untuk mengajak Anda sekalian untuk merenungkan kata-kata terakhir dari Injil hari ini; “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”

          Kemarin di group MIK, seorang ibu mantan Muslim yang menikah secara protestan dan sekarang sedang belajar sebagai calon baptis dalam Gereja Katolik  mengisahkan kisahnya yang panjang tentang perjuangannya untuk mencari dan menemukan di manakah Allah dan lewat sarana apakah ia bisa meyakini bahwa Allah itu sungguh hadir dalam pengalaman manusia. Ia adalah wanita cerdas dari caranya ia beragumen, tetapi juga memiliki pengetahuan yang cukup meyakinkan sebagai seorang muslimah. Lewat pencarian tentang keberadaan Allah akhirnya ia menulis sebuah kisah menarik tentang perjalanannya dari seorang ateis praktis ke dalam pangkuan Bunda Gereja Katolik, walaupun saat ini statusnya baru sebatas sebagai seorang calon baptis dewasa. Kepadanya, aku selalu yakinkan bahwa menjadi seorang Katolik pada umur dewasa betul-betul menjadi sesuatu yang sangat special bila dibandingkan dengan kami yang lain yang lahir sebagai orang Katolik. Kami terlalu merasa aman dan berpikir bahwa segalanya sudah diatur sejak semula sehingga untuk mendalami dan mengetahui iman katolik secara lebih mendalam rasanya tidak perlu lagi, sedangkan untuk Anda dan semua yang dibaptis dewasa, kiranya ini yang terjadi pada kalian; Kalian dipanggil karena sangat dicintai oleh Yesus seperti kisah Rasul Paulus yang bertobat di Damsyik; Kalian seperti Maria Magdalena yang mengikuti Yesus setelah dibebaskan dari roh-roh jahat; kalian seperti Matius atau Zakheus pemungut cukai, dan beragam contoh lainnya yang bisa kita temukan dalam Kitab Suci untuk menggambarkan bagaimana sangat berartinya kalian di mata dan hati Yesus. Intinya, kepada Anda sekalian berlakulah kata-kata terakhir dalam Injil hari ini; ““Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau  katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar juruselamat dunia.”

          Bila kalimat terakhir ini menjadi inti permenungan kita hari ini maka kiranya masing-masing orang hendaknya menyadari bahwa atas pelbagai cara ia sedang dituntun dalam sebuah proses pemurnian imannya dalam pelukan Bunda Gereja Katolik yang didirikan oleh Yesus sendiri.Bukankah emas menjadi murni dalam proses perapian? Mungkin ada yang tidak mempunyai problem dengan iman mereka ketika menjadi Katolik, yang lain musti berjuang menjadi Katolik dengan berani menerima penolakan dari keluarga dan sesama penganut agama sebelumnya, ataukah memang dengan cara yang luar biasa karena campur tangan Allah. Apa pun itu, yakinlah bahwa Yesus sedang menuntunmu untuk memurnikan imanmu dalam Gereja yang didirikan oleh tangan-Nya sendiri, yakni Gereja Katolik.

            Akhirnya, saya mau meyakinkan Anda sekalian sebagai saudaraku bahwa dalam pengalaman apa pun yang menyangkut hidup dan imanmu saat ini, tapi jangan pernah ragu atau mundur karena Tuhan sungguh sedang menuntunmu ke dalam Kerajaan-Nya. Kepada seorang teman yang telah menjadi Katolik tapi masih goyah karena tawaran agama atau sekte lain karena cara beriman mereka, aku menasehatinya; “Banyak pemilik kapal cepat bahkan pesawat sekarang menawarkan jasa untuk membawamu ke tempat tujuan, tetapi lebih baik naiklah di dalam bahtera Gereja Katolik yang dibuat oleh Yesus sendiri ketika Ia berkata kepada Petrus; “....di atas batu karang in Aku akan akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya...” Gereja Katolik seperti bahtera Nuh yang sudah tua, tapi ia sedang berlari menembus waktu dan sejarah dan sedang merapat ke dermaga tujuan akhir. Janganlah terpengaruh dengan lajunya kapal cepat lainnya, karena bisa saja akan mati mesinnya di tengah pelayarannya, bisa saja akan kandas di atas karang atau gunung es, bisa saja salah sasaran akhir. Akan tetapi, bahtera Gereja Katolik telah berlayar dari masa awal sesudah zaman Yesus dan para Rasul, dan walaupun telah dihamtan oleh gelombang dan badai, menabrak batu karang dan gunung es di laut tapi tubuh tuanya tetap kokoh –kuat dan sekarang sedang merapat ke dermaga tujuan akhir. Yakinlah bahwa dengan kapal ini Anda selamat sampai tujuan. Jadilah bangga menjadi Katolik karena nahkoda kapal Anda adalah Yesus sendiri.


Salam seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar