Kamis, 07 Juli 2011

enungan Pagi: "MASIH ADA SEBERKAS HARAPAN, KAWAN!"


Minggu, 8 Mei 2011
Luk.24:13-35


Air mata sang ibu jatuh membasahi pipinya yang mulai berkeriput, dan sedih di hati bergelora bertanya mengapa dan mengapa, tapi jawaban tak pernah ditemukan. Demikianlah pertanyaan sang ibu dari teman kelasku yang memutuskan untuk memilih jalan lain setelah kebersamaan kami selama 13 tahun di Seminari mencoba men...jawab pertanyaan, apakah Tuhan sungguh memanggil kami menjadi imam-Nya? Menjadi sebuah kepastian bahwa temanku itu merasa imamat bukanlah anugrah yang diberikan kepadanya, sebaliknya untuk sang ibu harapannya cuma satu yakni agar putranya kelak menjadi imam. Dalam pertemuan singkat itu, akhirnya sang ibu mengerti bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada mereka yang berpasrah kepada-Nya, dan keputusan putranya untuk memilih jalan lain bukanlah akhir dari segalanya. Tetap masih tersisa seberkas harapan untuk menikmati hidup sebagai anugrah Tuhan.

Ini pun yang terjadi kepada para Rasul, khususnya dua orang murid yang mengadakan perjalanan ke Emaus, yang fustrasi dan putus-asa karena kematian sang Guru mereka. Ia yang kami harapkan untuk membebaskan Israel tapi beberapa hari lalu Ia telah mati di tangan para pemimpin kami. Demikian jawaban kekecewaan kedua murid itu ketika ditanyai oleh Yesus. Meskipun demikian, akhir ceritanya menjadi indah karena ketika kekecewaan dilupakan, maka datanglah sinar pengharapan bahwa memang Yesus telah bangkit, dan Ia takan pernah meninggalkan mereka.

Saat ini pasti atas salah satu cara Anda pun mengalami hal yang sama seperti para murid ketika orang tuamu harus berpisah rumah, atau bahkan ada yang meninggal; saat ini mungkin Anda kehilangan kepercayaan kepada anak-anakmu yang tidak memenuhi harapan-harapanmu; Saat ini mungkin Anda mengalami kekecewaan dan keputusasaan karena mereka yang Anda cintai menyakiti hatimu; Mungkin saat ini semua harapanmu seakan telah kandas; dan beragam pengalaman buruk lainnya, tapi satu hal yang pasti yang ingin kusampaikan kepadamu bahwa; Seperti Yesus yang datang dan berjalan bersama kedua murid itu; seperti Ia mau tinggal bersama mereka; dan, seperti Ia duduk dan makan bersama dengan mereka, maka Yesus pun akan berbuat hal yang sama kepadamu. Biarlah kita mengabungkan suara dengan kedua murid itu dan meminta kepada-Nya: “Yesus, tinggalah bersama kami karena hari telah malam.”  Biarlah kita memohon kepada-Nya untuk menguatkan kita dalam derita-derita kita; biarlah Ia meringankan beban-beban hidup kita yang rasanya semakin berat; Biarlah Ia menjadi terang yang menyinari setiap langkah hidup kita. Dan, di atas segalanya, aku mau meyakinkan engkau sebagai saudaraku bahwa Yesus takan melupakanmu walaupun karena tindisan deritamu saat ini engkau mulai meragukan kuat kuasa-Nya.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar