Inno Ngutra
"Hati selalu merinding mendengar anak itu berjuang berbicara. Kadang sulit membedakn bila dia sedang berbicara, menyanyi atau menangis. Biarpun jam tidur dan belajarku terganggu karena teriakan2nta tapi aku mcoba menikmati getaran dan jeritan jiwanya untuk berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Namun, sungguh mengharuka...n jika mamanya selalu memukulnya. Iutlah si BISU kecil yangg tinggal di samping tempat kostku.
Pagi ini ketika YESUS membuat yang tuli mendengar dan yang bisu dapat biara, hatiku merindu mendengar lagi teman kecil itu, setidak-tidaknya aku hanya berdoa semoga si kcil itu juga mendapatkan belas kasih-Nya dengan cara apa pun (Mrk 7:31-37).
Kiranya ini menjadi bahan permenungan kita di hari ini; Apakah kita selalu mensyukuri semua yang kita miliki, ataukah mengeluh karena merasa tidak sesuai dengan kemauan kita atau mash kurang? Bila si buta dapat memainkan alat musik dan menyanyi dengan riang gembira, mengapa aku yang normal tidak memiliki mata seperti dia? Bila si tuli dapat mendengar dengan hatinya mengapa saya hanya mampu mendengarkan orang lain dengan telinga saja, bahkan lebih parah lagi bila tidak mau dan bersedia mendengarkan orang lain? Bila si timpang dapat berjalan dengan kursi rodanya mengarungi hidupnya setiap saat, mengapa saya selalu enggan untuk berjalan berbagi kasih dan cinta kepada mereka yang membutuhkannya?
Kiranya hari ini kita meluangkan waktu untuk bersyukur atas segala yang kita miliki. Hanya mau mengingatkan engkau sebagai saudaraku akan kebenaran ini; UCAPAN SYUKURMU SELALU MENJADI KUNCI YANG MEMBUKA PINTU RAHMAT." Cobalah maka Anda akan mengalaminya kebenaran kata-kata ini bukan hanya sekedar sebagai sebuah kalimat indah melainkan sebuah pengalaman nyata dalam hidupmu.
Teriring salam seorang sahabat untuk para sahabat,
Romo Inno
"Hati selalu merinding mendengar anak itu berjuang berbicara. Kadang sulit membedakn bila dia sedang berbicara, menyanyi atau menangis. Biarpun jam tidur dan belajarku terganggu karena teriakan2nta tapi aku mcoba menikmati getaran dan jeritan jiwanya untuk berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Namun, sungguh mengharuka...n jika mamanya selalu memukulnya. Iutlah si BISU kecil yangg tinggal di samping tempat kostku.
Pagi ini ketika YESUS membuat yang tuli mendengar dan yang bisu dapat biara, hatiku merindu mendengar lagi teman kecil itu, setidak-tidaknya aku hanya berdoa semoga si kcil itu juga mendapatkan belas kasih-Nya dengan cara apa pun (Mrk 7:31-37).
Kiranya ini menjadi bahan permenungan kita di hari ini; Apakah kita selalu mensyukuri semua yang kita miliki, ataukah mengeluh karena merasa tidak sesuai dengan kemauan kita atau mash kurang? Bila si buta dapat memainkan alat musik dan menyanyi dengan riang gembira, mengapa aku yang normal tidak memiliki mata seperti dia? Bila si tuli dapat mendengar dengan hatinya mengapa saya hanya mampu mendengarkan orang lain dengan telinga saja, bahkan lebih parah lagi bila tidak mau dan bersedia mendengarkan orang lain? Bila si timpang dapat berjalan dengan kursi rodanya mengarungi hidupnya setiap saat, mengapa saya selalu enggan untuk berjalan berbagi kasih dan cinta kepada mereka yang membutuhkannya?
Kiranya hari ini kita meluangkan waktu untuk bersyukur atas segala yang kita miliki. Hanya mau mengingatkan engkau sebagai saudaraku akan kebenaran ini; UCAPAN SYUKURMU SELALU MENJADI KUNCI YANG MEMBUKA PINTU RAHMAT." Cobalah maka Anda akan mengalaminya kebenaran kata-kata ini bukan hanya sekedar sebagai sebuah kalimat indah melainkan sebuah pengalaman nyata dalam hidupmu.
Teriring salam seorang sahabat untuk para sahabat,
Romo Inno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar