Rabu, 06 Juli 2011

Ganjaran Pertobatan


Rekan-rekan muda yang kurindukan dan kucintai...

Ini adalah renungan "Santapan Pagi Jiwa" yang biasanya kukerjakan setiap pkl.04 .00am berdasarkan Injil harian dalam kalender liturgi Katolik, dan kubagikan kepada teman-temanku di Indonesia. Pada kesmpatan ini ingin kubagikan kepada kawula muda karena topiknya tentang pertobatan dan belas kasih Al...lah kepada para pendosa.

Kamis, 4 November, 2010
Peringatan St. Karolus Baromeus, Uskup
Luk.15:1-10: “Ganjaran Pertobatan”

“Jika engkau mengerti sedikit saja tentang betapa besarnya cinta dan kerinduan Allah akan sebuah pertobatan darimu, maka saat ini pun engkau akan berlari pulang kepada-Nya.”

Ini adalah sebuah cerita lama tentang betapa berartinya manusia berdosa di mata Allah tapi aku selalu senang menggunakannya untuk mengisahkannya kembali kepadamu; Konon, seorang gembala keluar menuntun domba-dombanya ke padang rumput. Domba-domba yang lain selalu makan di tempat yang sama dan gampang dikumpulkan ketika saatnya untuk masuk kadang. Akan tetapi ada seekor domba yang paling liar, yang selalu memisahkan dirinya dari teman-temannya pada waktu makan rumput di padang, dan ketika saatnya untuk kembali ia pun selalu menjadi yang terakhir ditemukan bahkan susah untuk diajak pulang. Suatu hari, sang gembala berpikir bagaimana caranya untuk menjinakkan domba ini; Ia membawa sepenggal kayu dan memukul pada salah satu kaki domba liar itu. Akibatnya sang domba tidak bisa berjalan lagi dengan kakinya sendiri. Setiap saat ke luar ke padang, sang gembala harus meletakkan di atas bahunya. Begitupun ketika kembali ke kadang, ia melakukan hal yang sama kepada domba liarnnya itu. Ia memapah kaki domba itu, merawatnya berbulan-bulan sampai akhirnya domba itu pun sembuh. Apa yang terjadi setelah itu? Domba ini menjadi seekor domba manja, yang tidak bisa lagi memisahkan dirinya dari sang gembala. Kemana pun sang gembala pergi dan dimana ia pun berada, si domba pasti di sana. Ia selalu berada di dekat sang gembalanya. Sungguh, ia telah menjadi domba jinak lebih dari domba-domba yang lain.

Hari ini Yesus menceritakan tentang betapa berartinya para pendosa di mata Allah. Bagaikan sang gembala yang bergirang karena mendapatkan kembali seekor dombanya yang hilang, dengan cara mempestakannya; Bagaikan sang wanita yang berpesta karena mendapatkan kembali coinnya yang hilang, demikianlah pun kebahagiaan para malaikat di surga karena bertobatnya seorang pendosa. Wow, bukankah ini sebuah gambaran yang luar biasa, yang menggambarkan situasi kegembiraan hati Allah ketika kita mau merintis sebuah pertobatan jiwa? Betapa berartinya engkau di mata Allah ketika pertobatan itu telah menjadi jalan yang tengah engkau lalui saat ini. Bahkan perhitungan bisnis dan matematika tidak dihiraukan hanya karena kerinduan hati Allah untuk mendapatkan kembali engkau di sisi-Nya. Bukankah resiko dari meninggalkan 99 ekor lebih besar daripada kehilangan satu ekor domba saja? Bukan dalam perhitungan matematika, satu itu tidak sebanding dengan 99? Bukankah seorang pebisnis akan mengorbankan 1 daripada kehilangan 99? Tapi semuanya itu tidak dihiraukan Allah ketika Ia menginnginkan engkau kembali ke pangkuan-Nya; Bagi-Nya, 1 sama dengan 99. Allah akan mencarimu setiap saat. Ia akan selalu menantikan kehadiranmu di hadirat-Nya setiap waktu. Engkau sungguh berarti di mata-Nya. Inilah yang terjadi ketika engkau menunda sebuah pertobatan; “Jika engkau tidak datang juga maka Yesus sendirilah Yang akan mencari dan menemukanmu, bahkan bila perlu memukul “KO” engkau seperti apa yang telah diperbuat-Nya kepada Paulus sehingga engkau akan merasakan betapa saying-Nya Dia kepadamu.

Menyadari akan kerinduan besar dari pihak Allah akan kehadiran kita kembali di pangkuan-Nya, maka kiranya kita tidak menunda lagi untuk merintis pertobatan kita saat ini. Allah memang tidak memperhitungkan waktu Anda kembali ke pangkuan-Nya, tetapi bila kita masih hidup sampai saat ini, mengapa kita harus menunda untuk melakukannya pada waktu lain, waktu yang akan datang? Saudaraku, membayangkan betapa besarnya kerinduan hati Allah akan sebuah pertobatan darimu, maka baiklah saat ini kita kembali kepada-Nya, itu lebih indah daripada Ia sendirilah yang bernisiatif untuk mendapatkan kita kembali. Apakah kita harus mengalami pertobatan seperti Paulus? Maria Magdalena? Zakheus? Levi? Atau penjahat yang disalibkan bersama Yesus? Wow...pengalaman seperti itu pasti sangat menakjubkan, tetapi bila saat ini Anda bisa membuatnya sendiri, mengapa Anda harus menundanya? Ingatlah, ganjaranmu besar di Surga; “Aka ada suka cita besar di Surga bila seorang berdosa bertobat daripada 99 orang kudus yang tidak perlu pertobatan.” Baiklah jika saat ini pun kita akan berkata; Tuhan, aku akan datang pada-Mu lewat jalan pertobatanku sendiri. Nantikanlah kehadiranku segera di rumah-Mu. Bukankah Allah akan meneteskan air mata kegembiraan bila engkau melakukan janjimu saat ini? Aku pastikan bahwa Ia akan meneteskan air mata kegembiraan bila engkau melakukannya saat ini.

Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu setiap pagi.

Rinnong

 ***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar